Jumat, 29 Juli 2011

Mimpi Tampil Di Piala Dunia Kembali Dirajut Timnas Indonesia

Mimpi tampil di Piala Dunia 2014 di Brasil pun kembali dirajut. Apalagi, Indonesia pernah punya rekam jejak di pentas sepakbola tertinggi di Planet Bumi itu.

Dutch East Indies atau Hindia Belanda tampil di Piala Dunia Prancis 1938. Hindia Belanda lolos ke putaran final tanpa susah payah. Di babak kualifikasi, India yang menjadi lawan tanding Indonesia mengundurkan diri.

Perjalanan Indonesia sesungguhnya dimulai di Kualifikasi Piala Dunia Swedia 1958. Saat itu karena peserta tak terlalu banyak, zona Afrika (CAF) dan Asia (AFC) digabung. Awalnya, zona ini akan diikuti 12 negara. Namun, FIFA menolak keikutsertaan Ethiopia dan Korea Selatan. Akhirnya, 10 negara mengikuti Pra Piala Dunia zona CAF/AFC dengan format home-away.

Indonesia memulai perjalanan di babak prakualifikasi menghadapi Taiwan. Namun, Taiwan akhirnya mengundurkan diri sehingga secara otomatis Indonesia melaju ke babak pertama.

Di babak I, Indonesia berada di grup 1 bersama China dan Hong Kong. Hong Kong mengundurkan diri sehingga Indonesia tinggal bertanding melawan China.

Menghadapi China di Jakarta, 12 Mei 1957, Indonesia sanggup menang dengan skor 2-0. Ramang menjadi bintang dalam pertandingan ini lewat dua golnya. Salah satu gol pemain ini dicetak secara spektakuler lewat tendangan salto.

Pertandingan kedua digelar di Beijing, 2 Juni 1957. Kali ini, meskipun Ramang kembali mencetak dua gol, Indonesia harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor 4-3.

Saat itu belum ada peraturan agregat gol. Kedua tim sama-sama mengemas satu kemenangan dan memiliki poin sama. Pertandingan selanjutnya pun dilangsungkan di tempat netral. Dalam pertandingan yang berlangsung di Rangoon, Birma, 23 Juni 1957, pertandingan berakhir imbang 0-0 hingga perpanjangan waktu selesai. Karena saat itu belum mengenal adu penalti, Indonesia pun melaju ke babak II dengan keunggulan selisih gol.

Polemik terjadi di babak II. Indonesia harus satu grup dengan Israel, Sudan dan Mesir. Indonesia yang tidak mengakui kedaulatan negara Israel dengan tegas menolak bertanding melawan negara tersebut.

Sebelumnya, Indonesia sudah meminta agar bertanding di tempat netral dan tanpa menyanyikan lagu kebangsaan Israel, namun usul ini ditolak oleh FIFA. Indonesia pun akhirnya mengundurkan diri. Hal yang sama dilakukan Sudan dan Mesir sebagai bentuk solidaritas.
Habis sudah mimpi Indonesia berlaga di Piala Dunia. Kini, 53 tahun berselang, mimpi tampil di Piala Dunia kembali dirajut Tim Merah Putih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rating for my blog